Selasa, 20 Juni 2017

Konteks Hidup

Proses memahami sesuatu tidak bisa terlepas dari konteks. Termasuk dalam proses memahami manusia. Seringkali kita hanya menilai dari tampilan luarnya saja, Seringkali kita hanya mengambil kesimpulan dari yang tampak saja. Itulah muasal justifikasi. Semakin abai terhadap konteks, semakin mudah kita menjustifikasi seseorang.

Padahal, setiap kita lahir dan bertumbuh dalam konteks yang berbeda. Seiring dengan berjalannya waktu, karakter akan terbentuk dari konteksnya bertumbuh. Kemudian mewujud keunikan individu. Begitulah kepribadian dibentuk, dan selanjutnya individu itu dibelajarkan dengan pertemuannya dengan konteks yang lain, yang berkemungkinan besar menimbulkan benturan, di situlah terjadi konflik. Dan penyikapan terhadap konflik inilah yang akan memperkaya wawasan psikologisnya.

Dari sinilah kemudian kita bisa mengambil sebuah kesimpulan, semakin sering seorang manusia bertemu dengan konteks yang berbeda, semakin arif ia dalam memandang persoalan. Dia akan semakin bijak memandang perbedaan. Itulah mengapa penting bagi kita untuk melakukan perjalanan, bertemu dengan banyak manusia dari beragam konteks. 

Dengan mengetahui konteks kehidupan seseorang, kita akan semakin memahami, dan bijak dalam mengambil justifikasi tentang orang lain. Sayangnya, kita cenderung lebih sering berbicara dari pada mendengar, lebih sering menuduh dari pada meluangkan sedikit waktu untuk memahami....

Jogja, 20 Juni 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar