Kamis, 25 September 2014

Sebait Rindu dalam Doa

Ketika pagi menyambut dengan kesetiaannya pada garis waktu
Sekilas memandang realitas kala mata terbuka
Menoleh ke kanan, kiri, tak ada sesiapa
Kemudian ada hampa yang meronta dalam relung jiwa
Ada apa? kenapa? di mana?
Entahlah, mungkin semacam ekspresi rindu
Rindu yang belum bertuan
Ini tentang fitrah seorang anak manusia
Yang telah ditanamkan dengan begitu indahnya
oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
Di mana aku, dan dia telah ditakdirkan bersama
Ya, bersama, hanya saja aku tak tahu siapa dia
Di mana dia sekarang, apa kesibukannya
Aku hanya mampu menyebut dalam doa
Sembari berharap cinta kan datang pada waktunya
Wahai dia yang masih berada dibalik tabir
Bersabarlah
Karena dalam penantian kita
Allah sedang memberikan kita waktu
Untuk saling membahagiakan, menghebatkan diri bersama
Dan tentu saja, berjuang bersama menuju JannahNya
Menghimpun cinta kita, untuk mencintai-Nya
Wahai engkau yang tersebut dalam doa, tanpa nama
Teruslah menanti di batas asa
Karena takdirmu, takdirku, sudah terpahat dengan nyata
Bersabarlah,.
Karena penantian akan menjadi indah pada akhirnya..

1 komentar: