Rabu, 29 Juni 2016

Kota Sendu

Entah sejak kapan, kota ini menjadi penuh dengan nuansa ketika jejakkan kaki di sini. Aku mengenalmu lewat perantara, kemudian kita berbagi cerita. Tak dinyana, kita saling menemukan pelengkap atas kekurangan kita masing-masing. Hidupku, hidupmu, entah takdir macam apa yang menarik kita pada pertemuan yang (nyaris) tak pernah kita sengaja itu.

Setiap kita punya masa lalu, begitu juga dengan kamu dan aku. Kota ini menyiratkan masa lalumu. Dan aku masih mencari jawaban apakah kota ini menyiratkan masa depanku? Entahlah.

Begitu juga sore ini, ketika aku kembali menghampiri kotamu, meskipun sesaat, namun ada nuansa yang begitu kuat. Kotamu menyambut begitu sendu, seakan memaksaku untuk mengingatmu, menghadirkan kembali cerita-cerita kita. Apakah ia hanya hadir sebagai angin lalu? Ataukah sebuah pertanda akan temu dari kesejatian yang satu? Entahlah..

Di sudut gelap ini aku mencari, tentangmu, tentangku, dan arti takdir dari pertemuan kita. Kita telah bersepakat bahwa Tuhan takkan hadirkan seseorang tanpa alasan. Selalu ada rahasia dibalik rahasia. Bagaimanakah akhir kisah kita? Biarlah waktu yang menjadi penentu, tentang arti hadir di antara kita.

Bogowonto gerbong 2: 3B, 29 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar