Kamis, 07 Agustus 2014

Epilog

Kau tahu tentang lintasan waktu?
Aku tahu, karena begitu berat kala tanpamu
Kau tahu tentang artinya merindu?
Aku tahu, karena begitu hampa tanpa senyumanmu

Kala senja menunjukkan megahnya
Seperti saat itu, di sebuah taman kota
Kota pinggiran, tak seperti yang lainnya
Kita duduk berdua, bercerita tentang kita

Ingatkah kau saat manis itu?
Saat kau menangis di pangkuanku
Kala aku yang bukan siapamu
Menemanimu, ya, menemanimu

Hujan pun pernah jadi saksi kita
Kau dan aku bertahan di bawah rinainya
Sepanjang jalan yang menjadi saksi
Tentang sebuah kisah yang tak pernah mati

Begitu pula taman yang lainnya
Tempat kita terbiasa bersama
Dalam sebuah kisah cinta yang fana

Masihkah engkau mengingatnya?
Waktu aku menggenggam tanganmu, erat
Dan kau melakukan hal yang sama
Kemudian sesungging senyuman sebagai sebuah pertanda

Dan hari ini memori itu kembali
Saat aku kembali menapaki jejak hari-hari
Di sini, di taman ini
Di sini, di sepanjang jalan ini
Kisah kita bertahta abadi

Pinggiran taman kota itu
Jalanan kota tetangga itu
Taman sekitaran gedung perjanjian itu
Ada kisah tentang kau dan aku

Meskipun kini tlah sirna
Maka biarkan lukisan bayangmu yang menerpa
Kembali tentang kisah kita
Dahulu, saat semua masih seperti biasa

Yogyakarta, 7 Agustus 2014

*Sepenggal kisah masa lalu di kota lama, saat jiwa masih terbelenggu dalam cinta dunia. Masa lalu bukan sekedar untuk dilupakan, tapi untuk diambil pelajaran. Biarlah kini kisah itu tlah usang tertinggalkan. Namun doa kan selalu ada dalam setiap langkahku, kamu. Semoga dalam sisa usia kita temukan kebahagiaan, melalui jalan berbeda yang telah kita ambil masing-masing. Tetaplah menjemput takdir bahagia, walaupun di tempat yang berbeda.

4 komentar:

  1. wkwkwk...udah lama ga nulis kayak gitu XD

    BalasHapus
  2. Ayo, A', #30hari30tulisan! Berani??
    (Gue aje sampai ngulang berkali2 dan belum kelar2 juga.. -_- )

    BalasHapus
  3. Bismillah, lagi belajar nulis lagi. hehe

    BalasHapus